maxwin138
maxwin138
maxwin138

John Doe

If you want to make your dreams come true, the first thing you have to do is wake up.

Mary Taylor

You can have anything you want if you are willing to give up everything you have.

Suzzanna Malam Jumat Kliwon: Melanggengkan Pengultusan Sang Ratu Horor, dengan Menitis ke Luna Maya

Posted by

Tidak semua film remake berhasil di pasar. Suzzanna Malam Jumat Kliwon salah satu yang sukses. Rahasianya terletak pada Suzzanna yang menitis ke Luna Maya dengan bantuan prostesis. Tak hanya memantaskan diri dari aspek fisik, Luna Maya mendekati warna vokal Suzzanna. Diwawancara Showbiz Liputan6.com, Sabtu (29/7/2023), Luna Maya menjelaskan 4 jenis ketawa yang dipelajarinya dari sejumlah koleksi klasik film Suzzanna.  

“Dari ketawa jail, marah, puas, dan ketawa supermarah. Dari eskalasi jail, marah, dan marah banget, itu lama banget take-nya. Karena memang ada beberapa shot yang panjang banget, susah banget,” ia mengenang. Untuk mencapai 4 jenis ketawa ini, ia disampingi vocal coach, Uci untuk memahami eskalasi tawa ala sundel bolong.

Aspek lain yang membuat Suzzanna Malam Jumat Kliwon sukses, kesetiaannya pada pakem klasik. Ini bukan semata soal kezaliman, yang melahirkan balas dendam berlumur darah lalu ditutup adegan polisi moral baca ayat. Ini soal bagaimana hantu membumi, dilihat orang kaya hingga merakyat bersama hansip, tukang satai, soto, dan bakso.

Dalam Malam Jumat Kliwon versi klasik, kita melihat Dorman dan Bokir yang jadi bulan-bulanan hantu, karena berlagak menangkap sundel bolong hingga perkara rebutan singkong. Versi 2023 mengadopsi kegilaan ini. Singkong diganti mi instan. Hanya esensi menangkap setan yang dipertahankan.

Namun, mengandalkan nostalgia saja tak cukup. Mengingat Lagi-lagi Ateng (2019) dan dwilogi Benyamin Biang Kerok (2019) yang memasang the one and only Reza Rahadian gagal di pasar. Kegagalan film remake sebagian besar karena tak ada jembatan yang menghubungkan versi klasik dengan generasi muda. 

Dulu, sebelum industri televisi mengenal sinetron stripping dan FTV menjadi produk generik berjudul aneh-aneh, film klasik Suzzanna kerap diputar ulang di layar gelas. Kehadirannya selalu dinanti penonton lintas usia. Yang tua menjadikannya bahan kangen-kangenan. Di sisi lain, film ini merangkul segmen baru yakni anak-anak yang belum lahir saat Suzzanna bergentayangan di bioskop. “Nanti siang ada film Suzzanna, lo!” begitu orang mengabari temannya. Perkara, film yang tayang menampilkan sang aktris sebagai Sundel Bolong, Nyi Blorong, Bu Lurah Lestari yang disantet lawan politiknya dalam Ajian Ratu Laut Kidul (1991), itu urusan nanti. Pokoknya ada film Suzzanna. Titik.

Ini seperti Warkop DKI. Anda yang dibesarkan di dekade 1990-an pasti mengamini bahwa libur tahun ajaran baru, Lebaran, atau Nataru tidak “sah” tanpa ritual menonton film Warkop di TV. Biasanya, orang menceletuk, “Besok ada film Dono!” Perkara yang ditayangkan Lupa Aturan Main, Depan Bisa Belakang Bisa, atau IQ Jongkok, bodo amat. Pokoknya ada film Dono. Kalau ada Dono, pasti sepaket dengan Kasino, Indro, dan dua-tiga cewek cantik.

Saya mencatat, film jadul Suzzanna masih tayang ulang di layar kaca hingga Mei dan Juni 2023 (dengan sensor ketat, tentunya). Penayangan film klasik Suzzanna di TV ini memungkinkan Ratu Horor bertemu “mangsa” baru yakni generasi 1990-an yang hanya kebagian film Indonesia esek-esek di bioskop. Juga, mereka yang lahir di awal milenium baru. Jadi tak perlu kaget jika Sang Ratu Horor yang menitis ke Luna Maya memantik ledakan besar di bioskop.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *