Acara dilanjutkan dengan momen Atta membersihkan badan Aurel dengan mengucurkan air dalam kendi. Setelah airnya habis, kendinya kemudian dilemparkan hingga pecah olehnya.
Bagian ujung kendi ternyata masih dalam kondisi utuh, menyimbolkan perkiraan bahwa yang dilahirkan adalah anak laki-laki. Namun, perkiraan ini ternyata berbeda dari hasil USG.
Selanjutnya Aurel mengenakan kain lapis tujuh warna, dan sejumlah benda “diseluncurkan” di atas perut buncitnya, dengan sejumlah makna. Salah satunya adalah alat tenun, yang dimaksudkan sebagai harapan jabang bayi akan lahir tepat waktu.
Leave a Reply