Liputan6.com, Jakarta Syakir Daulay menanggapi munculnya rumah produksi film asusila dengan langkah berani menciptakan rumah produksi filmnya sendiri yang dikenal sebagai Syakir Films, atau sering disebut sebagai Rumah Produksi Film Jomblo. Ia memandang bahwa banyak rumah produksi yang bersaing untuk menghasilkan film yang menarik, namun jarang yang berusaha untuk menciptakan karya yang memiliki nilai mendalam dan manfaat.
Syakir, dengan visi dan misi untuk memberikan manfaat kepada generasi muda, terutama yang masih lajang, memutuskan untuk mendirikan rumah produksi filmnya sendiri. Dia juga menjelaskan makna di balik pemilihan nama “Jomblo” untuk rumah produksinya.
“Kami memilih nama ‘Jomblo’ untuk rumah produksi ini karena karya-karya saya, sebagai seorang produser, pemilik, dan sutradara yang masih lajang, saya dedikasikan untuk mereka yang juga masih lajang. Saya ingin membantu mereka dalam membangun rumah tangga yang bahagia dan melahirkan generasi yang berkualitas. Oleh karena itu, saya mendirikan rumah produksi ini untuk menghibur mereka yang masih lajang dan merasa kesepian, tetapi kami ingin hiburan ini membuat mereka merasa lebih baik dan lebih bersemangat,” kata Syakir kepada wartawan baru-baru ini.
Secara khusus, Syakir berharap rumah produksinya dapat bersaing dengan rumah produksi film asusila. Ia ingin memberikan hiburan berkualitas yang juga memiliki nilai positif bagi penonton. Syakir juga memberikan pesan kepada masyarakat Indonesia agar lebih bijak dalam memilih tontonan dan tidak mengorbankan moral dalam menciptakan karya seni.
Syakir Daulay menjelaskan bahwa ia tidak mengikat artis yang bekerja sama dengan rumah produksinya. Ia memberikan kebebasan kepada para aktor dan aktris untuk bekerja di tempat lain. Selain itu, ia berharap rumah produksinya dapat menciptakan aktor dan aktris baru yang berkualitas.
Leave a Reply